YANCE
TASUMOLANG
10
310 831
UNIVERSITAS
NEGERI MANADO
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN
BIOLOGI
MATERI
2
Pertumbuhan eksplan
dalam kultur jaringan diusahakan dalam lingkungan yang aseptik dan terkendali.
Laboratorium yang efektif merupakan salah satu unsur penting yang ikut
menentukan keberhasilan pekerjaan, baik untuk penelitian, mau-pun produksi.
Laboratorium sebaiknya dibangun di daerah yang udaranya bersih, tidak banyak
debu dan polutan. Bangunan laboratorium kultur jaringan sebaiknya mempunyai
pembagian ruangan yang diatur sedemikian rupa sehingga tiap kegiatan terpisah
satu dengan yang lainnya, tetapi mudah saling berhubungan dan mudah dicapai.
Pembagian ruangan
laboratorium kultur jaringan berdasarkan kegiatan-kegiatannya adalah sebagai
berikut :
- Ruang persiapan/preparasi
- Ruang transfer/tanam
- Ruang kultur/inkubasi
- Ruang stok/media jadi
- Ruang timbang/bahan kimia
6. Ruang pencucian
7. Ruang persiapan media, sterilisasi
dan penyimpanan
1. Ruang Persiapan
Ruang ini dipergunakan untuk mempersiapkan media kultur
dan bahan tanaman yang akan dipergunakan, sebagai tempat mencuci alat-alat
laboratorium, dan tempat untuk menyimpan alat-alat gelas. Sesuai dengan
fungsinya, maka di-ruangan ini terdiri dari :
- Hot plate dengan magnetic stirer
- Oven
- Pengukur pH, dapat berupa pH meter, atau kertas pH indikator
- Autoklaf
- Kompor gas
- Tempat cuci
- Labu takar, gelas piala, erlenmeyer, pengaduk gelas, spatula, petridish, pipet, botol kultur, pisau scapel.
Di dalam ruang persiapan media harus tersedia tempat untuk
penyimpanan bahan-bahan kimia, gelas kultur dan penutupnya, dan peralatan gelas
yang diperlukan untuk pembuatan media. Meja yang kokoh atau ”bench” untuk
penyimpanan ”hot plate magnetic stirrer”, pH meter, timbangan, dan dispenser
harus tersedia. Peralatan lain yang biasanya ada di ruang persiapan dan
pembuatan media antara lain alat vaccum, distiling unit, bunsen, refrigerator
(kulkas) dan freezer untuk penyimpanan larutan stok dan bahan kimia, mikrowave,
kompor gas, oven dan autoclave untuk sterilisasi mdia, peralatan gelas dan
peralatan lain. Didalam pembuatan media kultur, bahan-bahan kimia yang
digunakan harus yang bertaraf analitik dan penimbangannya harus baik dan benar.
Agar lebih akurat, dalam pembuatan media harus dilakukan tahap demi tahap dan
bahan-bahan yang digunakan harus di ”checklist”. Air yang digunakan dalam
pembuatan media harus berkualitas tinggi yang mempunyai tingkat kemurnian yang
tinggi. Air ledeng atau sumur tidak digunakan untuk pembuatan media karena
mengandung kation-kation (amonium, kalsium, besi, magnesium natrium, dll.),
anion-anion (bikarbonat, klorida, flourida, fosfat, dll.), mikroorganisme
(algae, jamur, bakteri), gas-gas (oksigen, CO2, nitrogen) dan bahan-bahan lain
(minyak, bahan organik dll.). Air yang digunakan dalam kultur jaringan harus
mempunyai standar type II (minimum) yaitu bebas pirogen, gas, dan bahan organik
dan mempunyai konduktivitas elektrik kurang dari 1.0 µmho/cm. gambar Metoda
yang paling umum untuk pemurnian air standar type II adalah dengan deionosasi
yang diikuti dengan satu atau dua destilasi gelas. Deionisasi menghilangkan
dari bahan yang bersifat ionik dan proses destilasi menghilangkan
molekul-molekul organik, mikroorganisme dan pirogen. Metode-metode lain yang
dapat digunakan untuk mendapatkan air murni type II adalah
(1) penyaringan dengan cara absorpsi, dengan
menggunakan karbon aktif untuk menghilangkan kontaminan organik dan bebas
klorine;
(2) penyaringan dengan membran, yang
menghilangkan bahan-bahan partikulat dan kontaminasi oleh bakteri; dan
(3)
reverse osmosis, yang menghilangkan sekitar 99% bakteri, bahan organik dan
bahan partikulat.
2. Ruang Transfer/Tanam
Ruang transfer merupakan ruang di mana pekerjaan aseptik
dilakukan. Dalam ruangan ini dilakukan kegiatan isolasi tanaman, sterilisasi
dan penanaman eksplan dalam media. Ruangan ini sedapat mungkin bebas dari debu
dan hewan kecil, serta terpisah dan tersekat dengan ruangan lain. Penggunaan AC
sangat dianjurkan dalam ruangan ini. Ruang transfer dilengkapi peralatan
sebagai berikut :
- Laminar air flow cabinet, bisa juga enkas
- Alat-alat diseksi; pisau bedah/scapel, pinset, spatula, dan gunting.
- Hand sprayer yang berisi alkohol 70 %
- Lampu bunsen
3. Ruang Kultur/Inkubasi
Merupakan ruang
yang paling besar dibanding dengan ruangan yang lain. Ruangan ini harus dijaga
kebersihannya dan sedapat mungkin dihindari terlalu banyak keluar masuknya
orang-orang yang tidak berkepentingan. Ruangan ini berisi rak-rak kultur yang
berfungsi untuk menampung botol-botol kultur yang berisi tanaman. Rak ini juga
dilengkapi dengan lampu-lampu sebagai sumber cahaya bagi tanaman kultur. Selain
rak kultur, ruang kultur juga harus dilengkapi dengan AC, pengukur suhu dan
kelembapan, serta timer yang digunakan untuk menghidup-kan dan mematikan lampu
secara otomatis.
Lampu yang digunakan bisa berupa lampu TL dengan daya 15
watt atau 40 watt, tergantung panjang rak yang dibuat. Jarak antar rak 30 – 35
cm. Sebaiknya travo pada lampu TL dipasang terpisah dari box, (lebih baik kalau
dipasang di luar ruang kultur), karena dapat membakar tanaman kultur dan
membuat suhu ruang menjadi panas.
Selain lampu TL, lampu SL juga dapat dipakai. Pemakaian
lampu ini dapat meng-hemat biaya listrik, juga lebih terang. Tinggi rak yang
dibuat antara 50 – 60 cm. Dalam satu bidang rak dapat memakai 2 atau 3 lampu SL
daya 5 – 10 watt tergantung ukuran panjang rak.
Panjang penyinaran/lama penyinaran yang dibutuhkan oleh
tiap tanaman berbeda-beda. Berapa lama penyinaran harus diberikan, tergantung
pada jenis tanaman dan respon yang diinginkan. Ada kultur yang membutuhkan
waktu pe-nyinaran yang terus menerus, ada yang 14 – 16 jam/hari, ada yang 10 –
12 jam/hari. Rata-rata waktu penyinaran yang efektif adalah 12 – 16 jam/hari.
Gambar penampang rak kultur bila memakai lampu SL
Gambar
penampang rak kultur bila memakai lampu TL
4.
Ruang
stok/media jadi
Ruangan ini berfungsi sebagai ruang untuk menyimpan media
tanam yang sudah di autoklaf. Ruang stok sebaiknya dingin dan gelap, serta
kebersihannya harus dijaga. Media tanam akan diinkubasi pada ruang ini selama 3
hari sebelum digunakan. Hal ini untuk mengetahui kondisi media tanam apakah
steril atau ter-kontaminasi jamur/bakteri. Apabila media terkontaminasi,
sebaiknya segera dikeluar-kan dan diautoklaf selama 1 jam pada tekanan 0.14
Mpa.
5.
Ruang
Timbang/Bahan Kimia
Ruang ini berisi stok bahan-bahan kimia, timbangan
analitik, magnetik stirer dan lemari es. Semua kegiatan penimbangan bahan kimia
dan pembuatan larutan stok dilakukan di ruangan ini.
Berikut skema laboratorium kultur jaringan yang mempunyai
5 ruang sesuai dengan tahapan dan fungsinya masing-masing : Sedangkan pada
laboratorium sederhana, ruang tanam, ruang kultur dan ruang stok media dapat
digabung menjadi satu ruangan. Sedangkan ruang preparasi /per-siapan dapat
digabung dengan ruang bahan kimia (seperti dalam gambar di bawah). Dari 2
ruangan ini, ruang tanam + kultur harus memakai AC. Untuk daerah yang bersuhu
dingin, tanpa memakai AC tidak ada masalah.
6.
Ruang
Pencucian
Ruang pencucian harus mempunyai bak cuci, meja kerja yang
terbuat dari bahan yang tahan terhadap asam dan basa, rak pengering dan
mempunyai saluran untuk air demineralisasi atau destilasi, ruang untuk tempat
oven pengering, alat/mesin pencuci dan pengering, serta rak atau lemari
penyimpanan alat.
Alat dan Bahan untuk Kultur Jaringan
a. Alat
untuk pembuatan media kultur jaringan
- Gelas becker/piala, untuk menuangkan atau mempersiapkan bahan kimia dan air aquades dalam pembuatan media. Ukuran gelas piala bervariasi, 100ml, 300ml, 1000ml, 2000ml.
- Pipet, untuk mengambil cairan.
- Timbangan, untuk menimbang bahan kimia yang diperlukan dalam pembuatan media kultur.
- Spatula, untuk mengambil bahan kimia yang diperlukan dalam pembuatan media kultur.
- Indicator pH/ lakmus, untuk mengukur pH media ketika membuat media.
- Sendok kaca, untuk mengaduk media saat persiapan dan saat pemanasan.
- Panci, uempat memasak media.
- Kompor, untuk pemanas saat memasak media.
- Autoklaf, untuk mensterilkan semua peralatan dan media kultur yang dipakai dalam kegiatan kultur jaringan.
- Botol kultur, tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan.
- Plastik dan karet tahan panas, untuk penutup pada botol kultur dan sebagai pengikat plastik dengan botol kultur.
Ø Alat
Penyiapan Eksplan (Inisiasi)
1. Botol kultur, tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan.
2. Scalpel, untuk pemotongan eksplan
3. Gunting, untuk memotong eksplan
1. Botol kultur, tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan.
2. Scalpel, untuk pemotongan eksplan
3. Gunting, untuk memotong eksplan
Ø
Alat Penanaman (Inokulasi)
1. Laminar air flow/enkas, untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV.
2. Pinset, untuk mengambil eksplan.
3. Spatula, untuk mengambil eksplan berupa biji/plb anggrek.
4. Petridish, tempat untuk memotong-motong eksplan yang akan di tanam dalam botol kultur.
5. Bunsen, untuk menggarang/membakar alat-alat kultur, seperti alat-alat diseksi ketika melakukan penanaman sehingga peralatan tersebut tetap steril.
1. Laminar air flow/enkas, untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV.
2. Pinset, untuk mengambil eksplan.
3. Spatula, untuk mengambil eksplan berupa biji/plb anggrek.
4. Petridish, tempat untuk memotong-motong eksplan yang akan di tanam dalam botol kultur.
5. Bunsen, untuk menggarang/membakar alat-alat kultur, seperti alat-alat diseksi ketika melakukan penanaman sehingga peralatan tersebut tetap steril.
Ø
Alat Inkubasi
1. Rak kultur, tempat untuk menyimpan botol-botol berisi eksplan hasil inokulasi dan mengoptimalkan pemanfaatan ruangan yang ada.
2. Air conditioner (AC), untuk menjaga suhu ruangan agar tetap stabil sesuai dengan kondisi suhu untuk kultur jaringan.
3. Lampu, untuk memberikan penerangan dan cahaya bagi pertumbuhan tanaman.
4. Timer listrik, untuk mengatur waktu penyinaran pada tanaman kultur.
5. Termometer suhu ruangan, untuk mengetahui suhu ruangan
1. Rak kultur, tempat untuk menyimpan botol-botol berisi eksplan hasil inokulasi dan mengoptimalkan pemanfaatan ruangan yang ada.
2. Air conditioner (AC), untuk menjaga suhu ruangan agar tetap stabil sesuai dengan kondisi suhu untuk kultur jaringan.
3. Lampu, untuk memberikan penerangan dan cahaya bagi pertumbuhan tanaman.
4. Timer listrik, untuk mengatur waktu penyinaran pada tanaman kultur.
5. Termometer suhu ruangan, untuk mengetahui suhu ruangan
Ø Alat
Aklimatisasi
1. Ember, untuk tempat plantlet yang telah dikeluarkan dari botol yang akan dicuci.
2. Gelas becker/piala, tempat perendaman plantlet dengan fungisida dan bakterisida.
3. Pinset, untuk mengeluarkan plantlet dari botol kultur.
4. Timbangan, untuk menimbang fungisida dan bakterisida.
5. Pengaduk kaca, untuk mengaduk larutan fungisida dan bakterisida.
6. Pot try, tempat menanam plantlet.
7. Kertas koran, sebagai alas untuk mengeringkan tanaman yang sudah di rendam.
1. Ember, untuk tempat plantlet yang telah dikeluarkan dari botol yang akan dicuci.
2. Gelas becker/piala, tempat perendaman plantlet dengan fungisida dan bakterisida.
3. Pinset, untuk mengeluarkan plantlet dari botol kultur.
4. Timbangan, untuk menimbang fungisida dan bakterisida.
5. Pengaduk kaca, untuk mengaduk larutan fungisida dan bakterisida.
6. Pot try, tempat menanam plantlet.
7. Kertas koran, sebagai alas untuk mengeringkan tanaman yang sudah di rendam.
b. Persiapan
Bahan
Ø
Bahan untuk Pembuatan Media
• Media MS jadi, bahan kimia untuk pembuatan media, hyponex
• Gula
• Agar
• Air
• Media MS jadi, bahan kimia untuk pembuatan media, hyponex
• Gula
• Agar
• Air
Ø
Bahan untuk Sterilisasi Eksplan
• Eksplan
• Air
• Fungisida
• Bakterisida
• HgCl2
• Klorox/pemutih pakaian
• Alkohol
• Eksplan
• Air
• Fungisida
• Bakterisida
• HgCl2
• Klorox/pemutih pakaian
• Alkohol
Ø
Bahan untuk Penanaman (Inokulasi)
• Alkohol
• Air steril
• Betadin
• Eksplan
• Alkohol
• Air steril
• Betadin
• Eksplan
Ø
Bahan untuk Aklimatisasi
• Tanaman
• Air
• Fungisida
• Bakterisida
• Media (mos, pakis, arang, sterofom)
• Tanaman
• Air
• Fungisida
• Bakterisida
• Media (mos, pakis, arang, sterofom)
reza suka kamu mas
BalasHapus